Jerawat di dagu… si pengganggu setia di wajah yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menyapa saat kita bercermin. Meskipun kita sudah merawat kulit dengan baik, selalu saja ada jerawat kecil yang muncul menyapa.
Hal ini sering membuat rasa percaya diri ikut hilang. Sebenarnya, jerawat di dagu bisa muncul karena berbagai faktor tersembunyi, mulai dari masalah hormon, stres, pola makan, hingga cara merawat kulit yang mungkin kita lakukan dengan kurang tepat.
Dalam artikel ini, Dr.Pingping, dokter spesialis kulit dan estetika dari WE Clinic, akan mengupas tuntas penyebab jerawat di dagu sekaligus memberikan saran cara mengatasinya serta mencegah agar jerawat di dagu tidak kembali muncul di masa depan.
Apa itu jerawat di dagu

Jerawat di dagu (Chin Acne) adalah masalah kulit yang muncul di area dagu dan terkadang dapat meluas hingga ke garis rahang. Kondisi ini termasuk dalam kelompok penyakit kulit yang disebut Acne Vulgaris.
Biasanya terjadi akibat peradangan kronis pada folikel rambut dan kelenjar minyak. Saat kelenjar minyak memproduksi sebum berlebihan disertai dengan penyumbatan pori-pori, serta kadang adanya infeksi bakteri, maka dapat muncul berbagai jenis jerawat, baik jerawat komedo (tersumbat) maupun jerawat meradang.
Penyebab jerawat di dagu
Jerawat di dagu dapat muncul karena berbagai penyebab, namun salah satu faktor penting yang paling sering ditemui adalah hormon, khususnya hormon kelompok androgen.
Androgen adalah hormon seks pria yang diproduksi oleh kelenjar endokrin dalam tubuh, baik pada pria maupun wanita. Ketika tubuh memproduksi hormon ini secara berlebihan, kelenjar minyak akan terstimulasi untuk menghasilkan minyak atau sebum lebih banyak. Hal ini menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya memicu timbulnya jerawat di dagu.

Menurut penjelasan Dr.Pingping dari WE Clinic, pada wanita kadar hormon androgen biasanya meningkat sekitar 1 minggu sebelum menstruasi. Inilah alasan mengapa banyak orang mengalami jerawat di area dagu dan zona-T (T-zone) pada periode tersebut. Jerawat jenis ini juga sering muncul pada remaja, yaitu saat tubuh mengalami perubahan hormonal, atau pada kondisi stres dan kurang tidur yang membuat kulit lebih berminyak serta terjadi pergantian sel kulit lebih cepat dari biasanya.
Penyebab penting lainnya adalah aktivitas bakteri Cutibacterium acnes (C. acnes), yaitu bakteri yang secara alami hidup di kulit. Ketika pori-pori tersumbat dan sebum menumpuk, bakteri ini akan berkembang biak serta memecah lemak dengan enzim lipase dan hyaluronate lyase. Proses tersebut menghasilkan asam lemak bebas dan memicu peradangan kulit hingga berkembang menjadi jerawat komedo (comedones) atau jerawat meradang.
Selain faktor hormon dan bakteri, masih ada faktor pemicu lain yang membuat jerawat di dagu sering kambuh atau semakin parah, seperti :
Pemakaian masker secara terus-menerus
Meskipun penggunaan masker dapat membantu melindungi dari debu dan kuman, gesekan antara bahan masker dengan kulit di area dagu, ditambah dengan kelembapan dari keringat dan napas di dalam masker, dapat menimbulkan iritasi serta penyumbatan pori-pori. Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang membuat jerawat di area tersebut mudah kambuh kembali.
Penumpukan kotoran dan bakteri
Sering menyentuh kulit di area dagu atau menempelkan ponsel ke wajah dapat menyebabkan kotoran dan bakteri menumpuk. Ketika bercampur dengan minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous, hal ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu terjadinya peradangan.
Skincare atau kosmetik yang menyumbat pori-pori
Beberapa produk skincare atau kosmetik yang mengandung silikon atau bahan pemberi efek halus dapat menghambat sirkulasi pori-pori. Jika pembersihan kulit tidak dilakukan dengan cukup baik, hal ini akan meningkatkan risiko munculnya jerawat di dagu secara signifikan.
Jenis-jenis jerawat di dagu
Jerawat di dagu tidak hanya satu jenis saja, masing-masing memiliki penyebab dan cara perawatan yang berbeda. Mari kita lihat jenis jerawat yang sedang Anda alami dan bagaimana cara menanganinya.
Jerawat meradang di dagu
Jerawat meradang adalah salah satu jenis jerawat di dagu yang biasanya muncul setelah pori-pori tersumbat dan terstimulasi oleh kotoran atau bakteri Cutibacterium acnes. Jerawat ini berbentuk benjolan merah, bisa bengkak dan berisi nanah, serta terasa nyeri atau sakit saat disentuh. Jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat, jerawat meradang dapat meninggalkan noda hitam atau bekas luka.

Jerawat komedo di dagu
Salah satu penyebab yang sering membuat banyak orang khawatir adalah jerawat di dagu yang timbul akibat penyumbatan pori-pori. Ketika produksi minyak berlebih bercampur dengan sel kulit mati, terbentuklah benjolan kecil dan keras di bawah kulit sehingga permukaan kulit terasa tidak rata. Jerawat komedo ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu komedo terbuka (blackheads) dan komedo tertutup (whiteheads). Jika dibiarkan tanpa perawatan, jerawat komedo dapat berkembang menjadi jerawat meradang di kemudian hari.
Jerawat tanpa kepala di dagu
Jenis jerawat ini termasuk dalam kategori jerawat meradang. Bentuknya berupa benjolan merah yang menonjol, tetapi tidak memiliki kepala jerawat yang terlihat jelas. Jerawat tanpa kepala dapat muncul karena berbagai faktor, seperti perubahan hormon, stres, kurang tidur, penumpukan kotoran di wajah, bahkan efek samping dari pil KB. Jerawat tanpa kepala di dagu sebaiknya tidak dipencet atau ditekan, karena dapat memperparah peradangan dan berisiko meninggalkan bekas luka.
7 cara mencegah jerawat di dagu

- Gunakan pembersih wajah yang lembut, cuci muka dengan bersih pagi dan malam
- Pilih skincare yang tidak menyumbat pori-pori serta membantu memperkuat kulit
- Boleh memakai makeup, tetapi hindari kosmetik yang memicu jerawat, serta gunakan tabir surya setiap hari
- Minum air yang cukup dan tidur 7–8 jam per hari
- Konsumsi makanan bergizi, kurangi gorengan, makanan berlemak, manis, serta susu sapi
- Hindari rokok dan kurangi alkohol karena dapat memicu peradangan kulit
- Ganti masker setiap hari, hindari pemakaian ulang untuk mengurangi penumpukan kuman dan kelembapan
Karena pola makan seperti ini, jerawat di dagu tidak kunjung sembuh
Bagi siapa pun yang sedang berjuang melawan jerawat di dagu namun tidak juga membaik, coba perhatikan kembali makanan yang dikonsumsi setiap hari. Bisa jadi, makanan tersebut adalah penyebab utama yang membuat jerawat semakin parah tanpa disadari.
Ada banyak jenis makanan yang dapat memicu kelenjar minyak bekerja lebih keras atau membuat kadar hormon menjadi tidak seimbang, sehingga jerawat di dagu meradang dan sulit hilang.
Salah satu penyebab utamanya adalah produk olahan susu, baik susu segar, yogurt, maupun keju. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa susu dapat memengaruhi hormon yang berhubungan dengan timbulnya jerawat.
Selain itu, makanan dan minuman tinggi gula seperti donat, kue kering, bubble tea, atau bahkan minuman bersoda juga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Kondisi ini memicu tubuh mengeluarkan insulin lebih banyak dan mempercepat proses peradangan pada kulit.
Makanan gorengan atau fast food juga menjadi penyebab besar lainnya, karena mengandung minyak dan lemak tidak sehat yang merangsang kelenjar minyak bekerja berlebihan, sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat.
Terakhir, makanan olahan seperti sosis, ham, atau bacon yang mengandung garam, bahan pengawet, dan lemak tersembunyi juga dapat memicu jerawat di dagu kambuh kembali dengan mudah.
Mengapa setelah implan dagu muncul jerawat di dagu?
Implan dagu sebenarnya bukan penyebab langsung timbulnya jerawat. Jerawat yang muncul setelah tindakan biasanya lebih berkaitan dengan faktor lain, seperti:
1.Penyumbatan kelenjar minyak bersama bakteri. Saat kulit memproduksi minyak berlebih dan bakteri menumpuk di pori-pori, dapat terjadi peradangan yang memicu timbulnya jerawat.
2.Penggunaan perban atau penyangga dagu. Setelah operasi, diperlukan perban untuk menjaga posisi implan. Jika kebersihannya kurang terjaga atau menimbulkan kelembapan berlebih, hal ini bisa merangsang munculnya jerawat meradang di area dagu.
Oleh karena itu, jika jerawat muncul setelah implan dagu, biasanya tidak disebabkan oleh silikon atau prosedur operasi itu sendiri, melainkan karena perawatan kebersihan kulit dan alat yang digunakan pascaoperasi.
Cara terbaik adalah mengikuti anjuran dokter, rutin membersihkan wajah dengan lembut, serta menghindari memencet atau mengorek jerawat agar peradangan berkurang dan kulit dapat pulih lebih cepat.
7 Cara merawat diri dengan benar setelah implan dagu
1. Dalam 1–2 hari pertama setelah implan dagu, area luka mungkin mengalami sedikit keluarnya darah di bawah perban, hal ini normal. Bisa juga muncul memar dan bengkak. Disarankan untuk sering kompres dingin agar perdarahan cepat berhenti.
2. Pada hari ke-0 hingga ke-3 setelah implan dagu, lakukan kompres dingin dengan cara mendinginkan gel di kulkas, lalu tempelkan di pipi kiri–kanan. Hindari meletakkan langsung di atas silikon. Tempelkan sekitar 5–10 detik lalu lepaskan. Tidak disarankan kompres terlalu lama.
3. Pada hari ke-4, mulai lakukan kompres hangat hingga saat jahitan dilepas. Kompres hangat dilakukan dengan merendam gel di air hangat atau panas (jangan dipanaskan dengan microwave atau direbus). Setelah cukup hangat, tempelkan pada kedua pipi seperti saat kompres dingin.
4. Setelah implan dagu, disarankan tidur dengan bantal tinggi selama 2 minggu atau tidur dalam posisi duduk dengan bantal penyangga leher. Hindari tidur dengan bantal datar dan jangan tidur miring.
5. Area luka setelah implan dagu tidak boleh terkena air sampai jahitan dilepas. Saat mandi, cuci muka, atau menyikat gigi, harus sangat berhati-hati agar luka tidak terkena air dan tetap terjaga kebersihannya.
6. Jika perban dagu terkena air, segera lepaskan perban dan bersihkan luka dengan benar.
Baca panduan lengkap perawatan diri setelah implan dagu di: 23 Cara merawat diri setelah implan dagu agar aman dan hasil sempurna!
9 Cara mudah mengatasi jerawat di dagu secara mandiri
Jika jerawat di dagu tidak terlalu banyak atau tidak parah, perawatan dan penanganan secara mandiri dapat membantu memperbaiki kondisi. Berikut cara mengatasi jerawat di dagu secara mandiri yang disarankan:
1. Minum air dan istirahat yang cukup
Tubuh yang terhidrasi dengan baik dan tidur yang berkualitas akan membantu kulit lebih cepat pulih serta mengurangi peradangan.
2. Membersihkan wajah dengan cara yang benar
Lakukan pembersihan wajah dengan metode Double Cleansing, terutama jika sering memakai riasan atau tabir surya, untuk mencegah penyumbatan pori-pori.
3. Pilih skincare yang sesuai dengan jenis kulit
Gunakan produk yang lembut dan cocok dengan kondisi kulit. Hindari krim atau losion yang mengandung bahan penyebab penyumbatan pori.
4. Hindari menyentuh wajah tanpa perlu
Tangan adalah tempat berkumpulnya kuman. Jika perlu menyentuh wajah, pastikan tangan sudah dicuci bersih terlebih dahulu.
5. Jangan memencet atau memecahkan jerawat
Kebiasaan ini bisa menyebabkan bakteri masuk ke pori-pori, memperparah peradangan, serta menimbulkan bekas luka.
6. Gunakan obat atau plester jerawat bila perlu
Untuk jerawat meradang, gunakan obat totol jerawat dengan bahan anti-inflamasi, atau plester jerawat untuk mengurangi iritasi.
7. Konsumsi makanan yang baik untuk kulit
Perbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan susu nabati. Kurangi makanan berminyak, terlalu manis, serta minuman tinggi gula.
8. Perhatikan kebersihan benda sekitar
Handuk, sarung bantal, sprei, bahkan sapu tangan sebaiknya dicuci dan diganti secara rutin untuk mengurangi penumpukan kuman.
9. Jaga kebersihan rambut
Khususnya bagi yang berambut panjang, rajinlah keramas. Rambut yang kotor bisa menyentuh dagu dan memicu timbulnya jerawat baru.
Jenis jerawat di dagu yang sebaiknya segera periksa ke dokter
Secara umum, jerawat di dagu bisa dirawat sendiri. Namun, jika jerawat mulai memburuk atau menunjukkan tanda-tanda yang tidak normal, sebaiknya pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit agar dapat mengetahui penyebab dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Contohnya, jika jerawat di dagu muncul berulang kali di titik yang sama, sulit sembuh meski sudah dirawat, atau jumlahnya semakin banyak baik berupa jerawat komedo, jerawat meradang, maupun jerawat tanpa kepala.
Selain itu, adanya jerawat batu (cystic acne) yang besar, merah, bengkak, dan terasa sakit juga tidak boleh diabaikan, karena jika dibiarkan bisa membuat jerawat semakin parah serta meningkatkan risiko timbulnya bekas hitam, kemerahan, maupun bopeng yang lebih sulit diatasi.
Kasus lain yang perlu menemui dokter adalah ketika sudah mencoba berbagai cara perawatan mandiri, seperti penggunaan obat totol jerawat atau perubahan kebiasaan merawat kulit, tetapi hasilnya tidak membaik.
Dengan berkonsultasi ke dokter kulit, Anda bisa mengetahui penyebab utama jerawat—apakah terkait hormon, penyumbatan pori, atau faktor lain yang tersembunyi—sehingga dokter dapat memberikan rencana perawatan yang lebih tepat sasaran.
Oleh karena itu, jika jerawat di dagu semakin parah, muncul berulang, atau tidak merespons perawatan mandiri, sebaiknya segera temui dokter sejak dini untuk mengurangi risiko bekas jerawat di kemudian hari.
Cara mengobati jerawat di dagu dengan bantuan dokter
Meskipun banyak orang sudah mencoba merawat jerawat di dagu sendiri, seperti mengganti skincare atau menjaga kebersihan wajah, namun jika jerawat tetap muncul berulang atau semakin parah,
maka berkonsultasi dengan dokter kulit adalah pilihan yang lebih tepat untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Saat ini, terdapat berbagai metode perawatan jerawat di dagu yang bisa dilakukan oleh dokter kulit, di antaranya sebagai berikut:
1. Perawatan dengan obat oral
Cocok untuk penderita jerawat meradang parah atau jerawat yang muncul dalam jumlah banyak. Obat yang biasanya diresepkan dokter antara lain:
- Antibiotik : membantu mengurangi bakteri dan peradangan.
- Obat golongan asam vitamin A (Isotretinoin) : menekan aktivitas kelenjar minyak, sehingga kulit menjadi kurang berminyak dan mengurangi penyumbatan pori.
- Pil kontrasepsi (untuk wanita) : membantu menyeimbangkan hormon yang dapat menjadi penyebab jerawat, namun harus selalu di bawah pengawasan dokter.
2. Perawatan dengan obat oles
Merupakan metode dasar yang dapat digunakan untuk jerawat komedo maupun jerawat meradang. Contoh obat oles yang sering diresepkan dokter:
- Turunan vitamin A (Retinoid) : membantu mengurangi penyumbatan pori dan mempercepat regenerasi sel kulit.
- Benzoyl Peroxide : memiliki efek membunuh bakteri dan mengurangi peradangan pada jerawat.
3. Ekstraksi Komedo oleh dokter
Untuk jerawat komedo, tindakan ini membantu mengeluarkan isi komedo secara aman. Dokter akan menggunakan jarum steril untuk membuka pori, lalu menekan dengan alat khusus secara hati-hati untuk mengurangi risiko peradangan atau bekas luka.
4. Suntik anti jerawat
Pada jerawat meradang yang bengkak dan merah, dokter dapat menyuntikkan kortison (misalnya Triamcinolone) untuk mengurangi peradangan. Metode ini membuat jerawat cepat kempis, mengurangi rasa sakit, serta menurunkan risiko terbentuknya bekas bopeng.
5. Perawatan kulit dengan treatment
Kulit berjerawat sering menjadi kering dan lemah akibat penggunaan obat. Perawatan wajah (treatment) membantu menambah kelembapan, mengurangi iritasi, dan memperkuat kondisi kulit.
6. Suntik Kulit
Penyuntikan dengan bahan seperti asam hialuronat, vitamin, atau kolagen dapat membantu regenerasi kulit, menambah kelembapan, mengurangi peradangan, dan membuat kulit tampak lebih cerah. Contoh populer yaitu mesotherapy wajah (meso brightening).
7. Laser untuk Jerawat
Beberapa jenis laser dapat membantu memperbaiki kondisi kulit sekaligus mengurangi jerawat. Laser bekerja dengan mengurangi penyumbatan kelenjar minyak serta membunuh bakteri penyebab jerawat, sehingga efektif mengatasi jerawat komedo maupun jerawat meradang.
Pertanyaan yang sering diajukan tentang jerawat di dagu
Apakah jerawat di dagu boleh dipencet?

dengan mengeluarkan isi jerawat, jerawat akan cepat sembuh. Namun, kenyataannya, memencet jerawat di dagu bukanlah cara yang aman dan tepat.
Memencet jerawat bisa membuat kulit menjadi lebih iritasi, jerawat menjadi lebih merah, bengkak, dan meradang. Tekanan dari pemencetan juga dapat merusak jaringan kulit, sehingga menimbulkan bekas hitam, kemerahan, atau bahkan bopeng permanen yang sulit diatasi.
Masalah lain yang sering muncul adalah penyebaran bakteri. Tangan kita biasanya mengandung kotoran dan kuman. Saat menyentuh jerawat secara langsung, bakteri ini bisa masuk ke kulit dan membuat jerawat menyebar ke area lain.
Jika jerawat tidak berhasil dikosongkan sepenuhnya, sisa isi di pori bisa menjadi awal penyumbatan baru, sehingga jerawat bisa muncul kembali.
Oleh karena itu, tidak disarankan memencet jerawat di dagu sendiri, terutama untuk jerawat meradang dengan nanah atau jerawat tanpa kepala. Jika ingin melakukan ekstraksi jerawat, sebaiknya dilakukan oleh dokter atau ahli kulit untuk mengurangi risiko peradangan dan meninggalkan bekas luka.
Mengapa Jerawat di Dagu Sering Muncul Kembali?
Penyebab utama jerawat di dagu yang muncul berulang umumnya berkaitan dengan hormon yang tidak seimbang. Saat hormon merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi terlalu banyak minyak, kulit di area dagu yang memiliki kelenjar minyak padat akan lebih mudah tersumbat.
Khususnya pada wanita, jerawat di dagu sering kambuh menjelang atau setelah menstruasi, lebih jelas dibandingkan periode lainnya.
Namun, jerawat yang berulang tidak hanya disebabkan oleh hormon. Faktor pemicu lain juga berperan, seperti menyentuh wajah terlalu sering, stres, kurang tidur, serta mengonsumsi makanan berminyak atau manis. Semua faktor ini dapat membuat jerawat muncul kembali dengan lebih mudah.
Dalam beberapa kasus, jerawat di dagu yang sering muncul dapat menjadi tanda masalah kesehatan internal, terutama ketidakseimbangan hormon.
Jika jerawat muncul secara berlebihan pada siklus menstruasi, hal ini mungkin terkait dengan hormon androgen yang tinggi. Dokter bisa mempertimbangkan penggunaan obat untuk menyeimbangkan hormon guna membantu mengontrol jerawat.
Selain itu, pada beberapa wanita, jerawat disertai gejala seperti nyeri menstruasi yang parah, siklus haid tidak teratur, atau pertumbuhan rambut berlebih di tubuh, dapat menjadi tanda Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome – PCOS). Kondisi ini sebaiknya diperiksa dan ditangani oleh dokter spesialis secara tepat.


สำหรับผู้อ่านทุกท่านที่มีข้อสงสัยเพิ่มเติม ทีมแพทย์ We Clinic ยินดีให้คำปรึกษาฟรี
โดยไม่มีค่าใช้จ่าย หรือสามารถปรึกษาหมอทาง facebook หรือ Line ได้ที่นี่เลยครับ